Rabu, 28 Agustus 2013

Optimalkan Hari Bumi

Sebelumnya mari kita ucapkan basmallah sebelum membaca postingan ini. Ini merupakan postingan pertama setelah ospek, karena vacuum berminggu-minggu untuk mengerjakan ospek dan saat pulkam ternyata sinyal modem tidak lancar. Kita semua tau hari bumi identik dengan kegiatan penanaman 1000 pohon, bersih-bersih sungai, lalu ada aksi penggunaan tas untuk mengurangi plastic dan masih banyak lagi. tapi kita tau,aksi itu hanya berlangsung 1 hari. Apakah orang-orang lain akan mengikuti gaya hidup untuk menjaga linkungan sekitar? Mungkin tidak semuanya mengikuti atau ada yang mengikuti tapi hanya setengah-setengah saja. Tapi sikap yang sulit dihilangkan yaitu membuka hutan untuk berladang atau dengan alas an pembangunan dan perumahan dan membuang sampah disungai.

Tentu dengan adanya hari bumi, kita harapkan bias mengurangi kedua sikap di atas. Hari bumi merupakan momentum yang tepat dimana semua orang bias tergerak dalam satu tujuan yang sama, yakni untuk melindungi bumi dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia sendiri. Hari bumi bias digunakan oleh pemerintah sebagai momentum untuk lebih tegas untuk menjalankan UU yang terkait dengan lingkungan hidup. Karena seperti yang terjadi di tempat saya, ketika pemerintah ada niat baik dalam penanaman 1000 pohon, tetapi yang ditanam tidaklah semua. Ada bibit-bibit yang dibuang atau dibiarkan mengering, lalu warga di sekitar sana juga masih dengan nyamannya  membuka lahan seperti tidak takut dengan petugas atau mungkin sudah terjadi kongkalikong dengan petugas disana. Jika dibiarkan tetap seperti itu, bukan tidak mungkin daerah saya akan menjadi seperti daerah Surabaya dsb. Jadi dengan adanya hari bumi, diharapkan pemerintah bias lebih tegas atau teman-teman ormas maupun mahasiswa menjadi lebih kritis dalam kebijakan pemerintah.

Bisa saja petugas atau ormas mensurvei daerah itu setiap 3 bulan sekali, tentu jika ada hal yang salah bias dilaporkan kepada pihak yang berwajib. setelah kita melaporkan. kita jangan hanya berdiam diri menganggap masalah selesai. tetapi kita harus lihat, apakah kasus tadi sudah dikerjakan dengan baik atau tidak. sehingga kita harus berperan dengan aktif untuk menjaga lingkungan, tidak bias hanya satu pihak.

tujuan atau inti semangat dari hari bumi tentu akan lebih baik jika bisa dijaga terus menerus pada hari-hari yang lain. Untuk menanamkan semangat hari bumi, bisa saja pemerintah mengadakan lomba desa atau kabupaten paling hijau. Yang mana pemenang nya nanti akan mendapatkan hadiah yang sangat special. Pemerintah akan mengabulkan 1 permintaan dari pihak pemenang yang sudah dirundingkan oleh seluruh masyarakat untuk kemajuan desanya. Jadi desa itu tetap bisa maju dan tetap menjaga lingkungan. Yang mana pengumuman pemenang diumumkan saat hari bumi dan perlombaan di mulai lagi saat hari bumi. Saat hari bumi juga bisa di adakan karnaval untuk sosialisasi tentang penting nya menjaga lingkungan sekitar. Tentuna itu lebih efektif daripada sosialisasi dengan cara formal di dalam ruangan. Di karnaval kita bisa memperlihatkan kendaraan berbahan bakar bio-fuel, pohon-pohon yang dibuat lucu agar menarik perhatian anak-anak, menampilkan karya-karya daur ulang yang memiliki nilai ekonomis, mengajak warga untuk tidak buang sampah sembarangan dll. Tentu dengan ada nya karnaval, diharapkan warga bisa menjadi lebih menjaga lingkungan dan menjadikanya sebagai gaya hidup. Lagipula bumi itu seperti anak-anak, jika dimanja akan menyenangkan dan tidak marah kepada kita. tetapi jika bumi kita tidak dirawat, tidak diperhatikan maka bumi itu akan menangis lalu marah kepada kita. Jadi sudah selayak nya kita harus menjaga lingkungan sekitar."Manusia bagian yang tak terpisahkan dari alam, tetapi manusia tidak berkuasa terhadap alam"-kak ardan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar